ILMU BUDAYA DASAR 3
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
KELOMPOK 1
Disusun oleh :
Andini Eva Lestari (50418755)
Farros Ammar Abdullah (52418576)
Herdi Yusli (53418121)
Mariana Nur Asyidah (53418986)
Muhammad Dhimas H. (54418385)
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK INFORMATIKA
2019
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK INFORMATIKA
2019
Pengertian Harapan
Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi, selain hasil usahanya yang telah dilakukan dan ditunggu hasilnya. Jadi, yang diharapkan itu adalah hasil jerih payah dirinya dan bantuan kekuatan lain.
Bahkan harapan itu tidak bersifat egosentris, berbeda dengan keinginan yang menurut kodratnya bersifat egosentris, usahanya ialah memiliki. Harapan tertuju kepada “Engkau”, sedangkan keinginan kepada “Aku”. Harapan itu ditujukan kepada orang lain atau kepada Tuhan. Keinginan itu untuk kepentingan dirinya, meskipun pemenuhan keinginan itu melalui pemenuhan keinginan orang lain. Misalnya melakukan perbuatan sedekah kepada orang lain : orang lain terpenuhi keinginannya, dan sekaligus orang yang sedekah juga terpenuhi keinginannya, yaitu kebahagiaan sewaktu berbuat baik kepada orang lain.
Harapan itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan dinamikanya, penuh dengan keinginannya atau kemampuannya. Harapan untuk setiap orang berbeda-beda kadarnya.
Besar-kecilnya harapan sebenarnya tidak ditentukan oleh luas atau tidaknya wawasan berpikir seseorang, tetapi kepribadian seseorang dapat menentukan dan mengontrol jenis, macam, dan besa-kecilnya harapan tersebut. Bila kepribadian seseorang kuat, jenis dan besarnya harapan akan berbeda dengan orang yang kepribadiannya lemah. Kepribadian yang kuat akan mengontrol harapan seefektif dan seefisien mungkin sehingga tidak merugikan bagi dirinya atau bagi orang lain, untuk masa kini atau untuk masa depan, bagi masa di dunia atau masa di akhirat kelak.
Harapan seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau bekerja kerasnya seseorang. Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Untuk memperoleh harapan yang besar. Untuk memperoleh harapan yang besar, tetapi kemampuannya kurang, biasanya disertai dengan bantuan unsur dalam, yaitu berdoa.
Persamaan Harapan dan Cita-Cita
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan. Bila dibandingkan dengan cita-cita, harapan hampir mirip dengan cita-cita. Hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
2. Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Contoh-Contoh Harapan
1. Nia seseorang mahasiswi yang rajin belajar dengan harapan di dalam ujian semester mendapatkan nilai A. hal itu dilakukan dengan keinginan bahwa akan terwujud apa yang diharapkan. Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Meskipun sudah berusaha keras pun, kadang-kadang harapan itu belum tentu terwujud.
2. Hadir seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju, ia yakin usahanya ia menjadi kenyataan, karena itu ia berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.
Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Penyebab Manusia Mempunyai Harapan
Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawa alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dengan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan. Dalam diri manusia sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan, dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah menjadi kodrat manusia dalam hidup pasti akan merasakan apa yang akan menjadi kebutuhan hidupnya, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampunan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik ataupun kemampuan berpikirnya.
Abraham Maslow mengkategorikan lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu :
a. Kelangsungan hidup (survival)
b. Keamanan (safety)
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved)
d. Diakui lingkungan (status)
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization)
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pengertian doa
Ketika disebutkan kata "doa". biasanya hanya muncul dalam benak seseorang bahwa maksud dari kata “doa” tersebut adalah permintaan kepada Allah Ta’ala yang disampaikan oleh seorang hamba agar keinginannya terwujud atau agar terhindar dari mara bahaya. Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti “Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
DOA adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa di pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan melalui doa berkatNya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat memenangkan segala problematika yang sedang kita hadapi.
Macam-Macam Doa
Perlu diketahui bahwa terdapat dua macam doa yang digunakan dalam istilah syariat.
Pertama, doa masalah (دعاء المسألة) atau doa permintaan. Maksudnya, seseorang berdoa kepada Allah Ta’ala dengan ucapan lisannya, meminta kepada Allah Ta’ala agar mendapatkan kebaikan yang dia inginkan atau agar terhindar dari suatu keburukan (bahaya). Inilah pengertian doa yang banyak dipahami oleh kaum muslimin.
Kedua, doa ibadah (دعاء العبادة). Maksudnya, semua jenis ibadah yang kita lakukan pada hakikatnya adalah doa. Buktinya, kalau kita bertanya kepada seseorang yang beribadah kepada Allah Ta’ala, “Apa tujuanmu mendirikan shalat, berpuasa, menunaikan zakat, dan menunaikan hak-hak Allah Ta’ala?”
Niscaya orang beriman akan menjawab, “Aku bermaksud dengan ibadah tersebut agar mendapatkan ridha Allah Ta’ala, meraih pahala, selamat atau terbebas dari hukuman-Nya.” Sehingga pada hakikatnya, seseorang yang beribadah kepada Allah Ta’ala juga sedang meminta kepada Allah Ta’ala, yaitu meminta agar ibadah tersebut diterima, mendapatkan pahala, dan agar diampuni dosa-dosanya, meskipun dia tidak mengucapkan permintaan tersebut dengan lisannya.
Contoh-Contoh Doa
1. Doa Sebelum Makan
Allahumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa 'adzaa bannaari
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka"
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka"
2. Doa Sesudah Makan
Alhamdulillaahil ladzii ath'amanaa wa saqaanaa wa ja'alanaa muslimiina
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami dan minuman kami, serta menjadikan kami sebagai orang-orang islam"
3. Doa Sesudah Minum
Alhamdu lillaahil ladzi ja'alahu 'adzbam furaatam birahmatihii wa lamyaj'alhu milhan ujaajam bidzunuubinaa
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini (minuman) segar dan menggiatkan dengan rahmat-Nya dan tidak menjadikan air ini (minuman) asin lagi pahit karena dosa-dosa kami"
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini (minuman) segar dan menggiatkan dengan rahmat-Nya dan tidak menjadikan air ini (minuman) asin lagi pahit karena dosa-dosa kami"
4. Doa Ketika Makan Lupa Membaca Doa
Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhirnya"
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhirnya"
5. Do’a Mimpi Baik
Alhamudlillaahirrabbil ‘alamiin.Artinya : Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam (HR. Bukhari)
Alhamudlillaahirrabbil ‘alamiin.Artinya : Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam (HR. Bukhari)
6. Do’a Mimpi Tidak Baik
Allaahumma innii a;uudzu bika min ‘amalisy syaythaani, wa sayyi’aatil ahlaami.Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dan dari mimpi-mimpi yang buruk (HR. Ibn as-Sani)
Allaahumma innii a;uudzu bika min ‘amalisy syaythaani, wa sayyi’aatil ahlaami.Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dan dari mimpi-mimpi yang buruk (HR. Ibn as-Sani)
7. Do’a Terkejut Bangun Dari Tidur
A’uudzu bikalimaatillahit tammaati min ghadhabihi wa min syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuni.Artinya : Aku berlindung dengan kalimah Allah yang sempurna dari kemarahan Allah dari kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari gangguan setan dan dari kehadiran mereka (HR. Abu Daud dan Tir-middzi)
A’uudzu bikalimaatillahit tammaati min ghadhabihi wa min syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuni.Artinya : Aku berlindung dengan kalimah Allah yang sempurna dari kemarahan Allah dari kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari gangguan setan dan dari kehadiran mereka (HR. Abu Daud dan Tir-middzi)
Kepercayaan
Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia.
Ada 3 Teori Kebenaran
1. Teori Koherensi atau Konsistensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori Korespondensi yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden(berhubungan)dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori Pragmatis yaitu kebenaran sutu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Kepercayaan dan Usaha Untuk Meningkatkannya
Membedakan 4 Kepercayaan
1. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
2. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
4. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
Usaha Manusia Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Kepada Tuhannya
1. Meningkatkan ketaqwaan dengan beribadah kepada Tuhan
2. Meningkatkan pengabdian pada masyarakat
3. Meningkatkan rasa cinta kita pada sesama makhluk ciptaan Tuhan dengan saling menolong dan menjadi orang yang dermawan
4. Mengurangi nafsu untuk mengumpulkan harta yang berlebih atau duniawi
5. Menekan rasa negatif, iri, dengki, benci dsb
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti perasaan yang mengganjal,dan merasa hati seperti tidak tentram dan kepikiran sesuatu yang penting sekali buat diri kita dan membuat diri kita tidak nyaman dan merasakan kecemasan. Kegelidahan hanya dapat diketahui dari sikap,wajah seseorang yang seperti menunjukan kekhawatiran,dan gerak geriknya contohnya adalah seperti berjalan mundar mandir sambil menundukan kepalanya dengan wajah murung dan mengepal ngepal kedua tangannya dan tentunya malas bicara dan hanya diam saja.
Sikap kecemasan itu ada 2 yaitu : Kecemasan neoritis,dan kecemasan moril. Kecemasan neoritis adalah kecemasan yang ditakuti karna bayangannya sendiri, membuat gelisah karena merasa sesuatu yang hebatakan terjadi, dan kecemasan ini juga mengandung rasa phobia, rasa takut karena sesuatu. Kecemasan moril adalah rasa cemas yang disebabkan karena pribadi seseorang yang disebabkan karena merasa iri, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa yang kurang.
Rasa kegelisahan memiliki sebab - sebab kenapa bisa merasa gelisah diantaranya adalah karena sesuatu yang akan terjadi, seperti contoh akan ada bencana gunung meletus itu akan mendatangkan rasa gelisah karena takut hilangnya hak hidup,hak milik,hak dapat perlindungan,hak kemerdekaan untuk tetap hidup.
Usaha - usaha mencegah dan mengatasi rasa kegelisahan adalah pertama - tama kita harus mulai semua dari dalam diri kita sendiri, kita harus menenangi diri kita sendiri terlebih dahulu. Dengan sikap tenang dan dapat berpikir tenang kita dapat mengatasi segala kegelisahan yang akan mendatangi diri kita. Cara untuk mengatasi rasa kegelisahan yang menghampiri kita adalah pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa, berdoa dan melakukan shalat agar hati dan pikiran kita di tenangkan, ini adalah cara terampuh. Percaya bahwa tuhan adalah maha pengampun,maha pengasih,lagi maha penyayang.
Keterasingan berasal dari kata terasing atau asing yang berarti dalam kesendirian dan tidak kenal orang lain atau tidak dikenal orang lain, terpisahkan dari orang lain, tersisihkan darri pergaulan. Kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat juga menyebabkan orang itu diasingkan oleh orang lain atau masyarakat.
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi yang dapat diartikan kesepian adalah seseorang yang merasa sepi dan jauh dari orang - orang dan perlunya seseorang untuk menghibur dan menghilangkan rasa sepi tersebut. Kesepian memiliki penyebab kenapa bisa terjadi rasa sepi tersebut. Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya, ia lebih senang hidup sendiri. Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat. Jadi kesepian itu akibat dari terasingkan dan terasingkan akibat dari sikap yang sombong,angkuh,keras kepala, sehingga dijauhi oleh orang lain atau teman sepergaulannya.
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti yaitu tidak menentu, tidak dapat ditentukan dan tidak tau tanpa arah dan usul yang tidak jelas. Sebab - sebab terjadinya ketidak pastian adalah karena pikirannya terganggu dan tidak dapat berfikir normal kembali seperti seharusnya. Beberapa tanda - tandanya adalah obsesi,phobia,dan kompulasi .
Obsesi adalah adanya perasaan tertentu yang terus menerus ada misalnya adalah seseorang yang merasa dirinya akan di jatuhkan oleh orang lain, pikiran itu tidak hilang malah makin menjadi - jadi.
Phobia adalah rasa takut atau trauma yang tidak terkendali kepada sesuatu hal yang menurut masing - masing orang sangat menakutkan bagi dirinya sendiri.
Kompulasi adalah Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali. Contohnya adalah keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikata ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania) keinginan minum-minuman keras, orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung.
3 Macam Kecemasan yang Menimpa Manusia
Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental, kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada hubungannya berbagai perasaan yang sifatnya difuss, yang sering bergabung atau disertai gejala jasmani.
Adapun seorang ahli psikonalisa yang bernama Sigmund Freud berpandapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
1. Kecemasan Obyektif.
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseoarang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kecemasan akibat dari kenyataan yang pernah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya, karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu terjadilah kemudian apa yang disebut stress. Contoh kenyataan yang dialami seseorang seperti kecemasan yang dialami seorang anak kecil yang mendapat perlakuan kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu cemas ketika berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula yang memberikan reaksi membalik, karena ia mendendam, maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagai pelampiasannya.
2. Kecemasan Neorotis (Syaraf).
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam yakni :
§ Kecemasan yang timbul karena penyesuaian hati dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
§ Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutannya. Misalnya seorang anak gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis, ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan bola karet.
§ Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba – tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan merdekan diri yang bertujuan membebaskan seseorang dari kecemasan neoritis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh id meskipun ego dan superego melarangnya. Misalnya seseorang yang tidak bisa menyanyi atau berbicara didepan umum, sehingga ia merasa gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau bernyayi.
3. Kecemasan Moril
Kecemasan moril desebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam – macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasakan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat – sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya sesorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan – kawannya lebih diniai sebagai lawan. Ketidak mampuannya menyamai kawan – kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
Sebab-Sebab Orang Gelisah
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Contoh Orang Gelisah
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus. misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hid up, dan mungkin hak nama baik.
Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Contoh :
Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tarna, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi). akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan olch kecernasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecernasan,dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan.Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.
Keterasingan
Pengertian Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, asal kata dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain,atau terpencil. Jadi, keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpisah dari yang lain atau terpencil. Apapun makna yang kita lekatkan pada istilah keterasingan, yang jelas ia merupakan bagian dari hidup manusia. Sebagai bagian dari hidup manusia, sebagaimana juga kegelisahan, maka keterasingan pun memiliki sifat universal. Ini berarti bahwa keterasingan tidak pernah mengenal perbedaan manusia. Sebentar ataukah lama setiap orang akan pernah mengalami keterasingan ini, meskipun kadar atau penyebabnya berbeda-beda.
Contoh : Murni gadis lincah, bebas, dan pandai bergaul. Kawannya banyak dan hilir mudik bergantian datang dan mengajak pergi. Pada suatu hari tersiar berita ia mendapat “kecelakaan”. Sejak itu ia tidak pernah menampakkan diri dan tak ada kawan yang hilir mudik datang berkunjung dan mengajak pergi. Ia menyembunyikan diri di kamar, malu keluar. Ia hidup dalam keterasingan.
Sebab – sebab Keterasingan
Bila kita memperhatikan contoh Murni tidak mau bergaul lagi dengan kawan-kawannya, hidup menyendiri, karena malu atas perbuatannya yang melanggar moral. Jadi, sebab-sebab hidup terasing itu bersumber pada :
a. Sikap Rendah Diri.
Sikap rendah diri menurut Alex Gunur adalah sikap kurang baik. Sikap ini menganggap atau merasa dirinya selalu atau tidak berharga, tidak atau kurang laku, tidak atau kurang mampu di hadapan orang lain. Sikap ini disebut juga sikap minder. Jadi, bukan orang lain yang menganggap dirinya rendah, tetapi justru dirinya sendiri, tetapi juga tidak baik bagi masyarakat. Sikap rendah diri disebabkan antara lain kemungkinan cacat fisik, status sosial-ekonominya, rendah pendidikannya, dan karena kesalahan perbuatannya.
b. Keterasingan Karena Cacat Fisik
Cacat fisik tidak perlu membuat hidup terasing karena itu adalah kehendak Tuhan. Namun, seringkali manusia memiliki jalan pikiran yang berbeda. Erasa malu anak atau cucunya cacat fisik, maka disingkirkannya anak tersebut dari pergaulan ramai, hidup dalam keterasingan.
c. Keterasingan Karena Sosial-Ekonomi
Ekonomi kuat atau lemah adalah anugerah Tuhan. Orang tidak boleh membanggakan kekayaan dan tidak boleh pula merasa rendah diri karena keadaan ekonomi yang minim. Namun dalam kenyataan lain keadaannya, orang-orang yang tergolong lemah ekonominya seringkali merasa rendah diri. Akibatnya orang-orang kaya sering membanggakan kekayaannya, meskipun tanpa disengaja.
d. Keterasingan Karena Rendah Pendidikan
Banyak juga orang yang merasa rendah diri karena rendah pendidikannya dan tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang yang berpendidikan tinggi dan banyak pengalaman.Dalam pergaulan orang-orang yang berpendidikan rendah dan kurang berpengalaman biasanya menyendiri, mengasingkan diri karena merasa sulit menempatkan diri. Ingin bertanya takut salah,juga takut ditanya, takut jawabannya tidak benar. Akibatnya ia menjauhkan diri dari pergaulan.Akan tetapi, orang seperti itu masih lebih baik dari pada mereka yang berlagak pintar dan akhirnya menjadi bahan tertawaan.
e. Keterasingan Karena Perbuatannya
Orang terpaksa hidup dalam keterasingan karena merasa malu, dunia rasanya sempit, bila melihat orang, mukanya ditutupi. Itu semua akibat dari perbuatannya, yang tidak bisa diterima oleh masyarakat lingkungannya. Banyak perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat.
Contoh : Selama ini Tn. Adi terkenal sebagai orang terhormat. Semua penduduk di wilayahnya mengenal siapa Tn. Adi, pegawai tinggi suatu instansi, ramah, dan dermawan. Tiba-tiba tersiar berita di koran bahwa Tn. Adi tersangkut korupsi milyaran. Dengan adanya berita itu, Tn. Adi tidak pernah keluar, apalagi bergaul. Setiap ada undangan tidak pernah datang. Ia mengurung diri di rumah, hidup dalam keterasingan.
f. Takut Kehilangan Hak
Contoh : Oyong mempunyai sifat pemarah, sebentar-bentar menantang orang dan mengajaknya berkelahi. Ia menganggap lawannya pasti kalah. Ia tak kenal istilah musyawarah, akibatnya semua teman-temannya perlahan-lahan menjauhinya, sehingga ia terasing dari pergaulan. Jadi, bila kita renungkan, orang hidup dalam keterasingan karena takut kehilangan haknya. Seperti halnya Oyong yang merasa takut kehilangan hak nama baiknya. Ia merasa lebih dari orang lain, sehingga bila ada orang yang melebihinya, ia segera mengajaknya berkelahi.
g. Kerinduan
Kadang-kadang keterasingan disebabkan pula oleh rasa kerinduan yang begitu hebat baik terhadap keluarga, teman, suasana,atau bahkan terhadap suatu tempat. Adalah satu hal yang wajar apabila seseorang yang berada jauh dari keluarga akan merasakan kerinduan yang begitu hebat terhadap keluarganya. Dalam kondisi yang demikian ini tidak heran kalau kemudian yang bersangkutan merasa terasing, kendatipun lingkungan sekitarnya mampu memenuhi kebutuhannya.
Ayat Al-Quran Tentang Keterasingan
”Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sungai. Maka, barang siapa di antara kamu meminum airnya maka ia bukan golonganku, dan barang siapa yang tidak meminumnya maka ia adalah golonganku, kecuali yang menciduk seciduk dengan tangannya” (QS. Al-Baqarah:249)
Kesepian
Pengertian Kesepian
Kesepian adalah keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat akan hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. Individu yang tidak menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian. Kesepian adalah pengalaman subjektif.
Kesepian juga dideskripsikan sebagai kesakitan sosial - suatu mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang individu atas isolasi yang tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari hubungan sosial.
Sebagai makhluk sosial, rasanya tidak ada orang yang ingin kesepian, tanpa punya sahabat tempat berbagi perasaan atau juga tidak punya keterikatan emosional dengan pasangan. Orang-orang yang kesepian cenderung menilai dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan tidak dicintai. Akhirnya ia pun tidak nyaman berada di lingkungan mana pun.
Selain mendatangkan penyakit, kesepian yang dirasakan seseorang juga bisa membuatnya kedinginan dan mudah terserang flu. Menurut peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, orang-orang yang merasa dirinya terasing sering merasa kedinginan di sebuah ruangan bila dibandingkan dengan orang yang bahagia.
Penyebab Terjadinya Kesepian
Dalam hidup ini, banyak perasaan negatif yang dapat membuat hidup orang hancur berkeping-keping. Salah satunya adalah rasa kesepian. Kesepian adalah salah satu perasaan paling tidak nyaman yang dapat dialami oleh seseorang. Kadang-kadang mungkin anda merasa bahwa tidak seorangpun mengasihi anda, bahkan tidak ada seorangpun peduli dengan keberadaan anda
Saya percaya bahwa semua orang pernah mengalami rasa kesepian karena perasaan ini bisa menyergap siapa saja. Ketika kita untuk pertama kali menghirup udara dunia, kita merasa sendirian dan kesepian. Kemudian kita dipeluk dan ditenangkan. Barulah kita sadar bahwa kita tidak kesepian.
Sebenarnya tidak perlu seorang diri untuk merasa kesepian. Kita dapat merasa kesepian di tengah kerumunan orang. Kita dapat merasa sepi walau orang-orang yang ada di sekeliling kita sedang tertawa bergembira. Kita kesepian karena kita merasa tidak terhubung dengan orang-orang itu.
Dalam dunia post-modern ini atau tempat hidup kita sekarang, orang-orang tidak pernah hidup lebih dekat bersama-sama, dan juga tidak pernah merasa terpisah lebih jauh. Banyak orang kaya namun hidup kesepian. Orang populer sekaligus kesepian seperti Michael Jackson, misalnya. Atau yang lebih tragis dimana artis cantik yang diidolakan orang namun bunuh diri karena merasa kesepian. Itulah salah satu akibat orang kesepian.
Setiap orang bisa mengalami kesepian di suatu waktu, namun ada penyebab dan jalan keluar yang berbeda untuk hal itu. Kadang-kadang kita sendiri yang menciptakan buat diri kita, tetapi di lain waktu kita berada dalam situasi yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat dikendalikan.
Ada Empat Penyebab Dasar Dari Kesepian
Penyebab pertama adalah transisi kehidupan. Transisi yang menyebabkan perubahan sehingga kita merasa kesepian. Menjadi tua kemudian ditinggalkan anak dapat menciptakan kesepian dalam hidup. Berganti pekerjaan, sakit keras, pensiun, dapat menimbulkan kesepian.
Setiap pengalaman baru yang kita hadapi dapat menimbulkan kesepian. Yang membuatnya lebih buruk, kita cenderung mengisolasikan orang-orang yang sedang sekarat.
Penyebab kedua adalah keterpisahan. Ketika kita diisolasi dalam pengertian terpisah dari teman-teman dekat, terpisah dari keluarga anda (dikarenakan karier, praktek kuliah, wajib militer, atau alasan lainnya) itu dapat menyebabkan kesepian. Apalagi mereka yang sulit diakses oleh alat komunikasi apapun. Sungguh mereka akan bisa merasakan kesepian. Keterpisahan lainnya adalah perceraian/putus hubungan. Ini juga penyumbang besar masalah kesepian dalam masyarakat.
Penyebab ketiga adalah direndahkan/dipermalukan. Dalam dunia pekerjaan, dunia pendidikan atau dalam relasi sosial dengan orang lain, bila mendapatkan ucapan yang merendahkan atau dipermalukan di depan umum akan menimbulkan rasa kesepian yang dalam. Kita merasa diserang dan kita merasa sendirian karena tidak ada yang membela. Melewati pengalaman seperti ini menimbulkan perasaan kesepian yang menyakitkan.
Godaan terbesar dari orang yang merasakan kesepian dalam kondisi ini adalah menarik diri dan membangun tembok anda sendiri. Tetapi, justru dengan melakukan hal ini hanya akan membuat orang ini semakin kesepian.
Penyebab keempat dari kesepian adalah penolakan. Kita merasa sakit hati, tidak dianggap, tidak berguna, tidak bisa diandalkan, tidak dicintai dan lain sebagainya.
Perasaan ini bila tidak diatasi dengan baik, akhirnya dapat disalah mengerti oleh diri kita sendiri dan membuat kita merasa kesepian yang sangat. Itulah sebabnya orang yang merasakan kesepian karena penolakan sulit untuk ditangani. Karena dia sendiri sudah men-stigma dan men-diskriminasikan dirinya sendiri.
Contoh Orang Kesepian
1. Menghabiskan waktu untuk menonton. Apakah Anda sering menghabiskan waktu untuk menonton serial televisi hampir sepanjang hari? Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang merasa kesepian biasanya sering menghabiskan waktu untuk menonton.
2. Kesulitan berada di situasi sosial. Dalam beberapa seri eksperimen, profesor Megan L Knowles menemukan bahwa orang yang kesepian mungkin memiliki pemahaman yang baik dalam keterampilan sosial, tetapi mereka merasa tertekan dan bingung bagaimana harus bersikap dalam dunia nyata.
3. Saat sendiri dirasakan sebagai kesepian. Merasa kesepian sangat berbeda dengan apa yang kita rasakan saat butuh waktu untuk sendiri atau melakukan "me time". Justru meluangkan waktu untuk diri sendiri memiliki banyak manfaat. Jika Anda merasa sulit tidur, dilanda rasa cemas, depresi, atau tak bisa jauh dari televisi dan media sosial saat sendiri, kemungkinan Anda memang kesepian.
4. Aktif di media sosial. Sebuah studi dari Universitas Michigan menemukan bahwa kita akan makin aktif di media sosial saat merasa kesepian. Meski media sosial tidak menyebabkan kita kesepian, melihat kehidupan orang lain di linimasa kita terkadang justru menyebabkan rasa tidak bahagia.
Ketidak Pastian
Pengertian Ketidak Pastian
Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi,
teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.
Penyebab Terjadinya Ketidak Pastian
1. Obsesi : obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tetentu yang terus mennerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2. Phobia : rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi : adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4. Histeria : neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5. Delusi : menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
6. Halusinasi : khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi.
7. Keadaan emosi : dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpungaruh oleh emosinya. Ini tampak pada keseluruhan pribadinya misalnya gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah.
Contoh Ketidak Pastian
Jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.
Usaha Mengatasi Ketidak Pastian
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri ke psikolog.
Ayat – ayat Al-qur’an Dalam Mengatasi Ketidakpastian
Berikut ini pernyataan Al-Quran tentang mengatasi ketidakpastian atau keragun dalam contoh keraguan terhadap kitab suci Al-Quran yaitu : Al-Baqarah (2) : 23
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
” Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”
DAFTAR PUSTAKA
- http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-harapan/
- https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/persamaan-harapan-dan-cita-cita/
- https://galihsyaifurrahman.wordpress.com/2013/01/19/ilmu-budaya-dasar-bab-xi-manusia-dan-harapan/
- https://msriaa10.wordpress.com/2013/11/17/harapan-dalam-kehidupan/
- https://muslim.or.id/45481-memahami-pengertian-doa-permintaan-dan-doa-ibadah-bag-1.html
- https://www.kompasiana.com/rizkyadiwibowo/552a4e05f17e610d78d623d6/definisi-kegelisahan
- http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab10-manusia_dan_kegelisahan.pdf
- https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/09/manusia-dan-kegelisahan/
- https://lifestyle.kompas.com/read/2015/07/30/170000323/4.Tanda.Orang.yang.Sedang.Kesepian
- https://www.kompasiana.com/rumahshine/552863d1f17e61c6458b4620/penyebab-orang-merasa-kesepian-dalam-hidup
- http://zaysscremeemo.blogspot.com/2012/06/pengertian-kesepian.html
- https://aisyahtyasmaharani.wordpress.com/2013/12/05/keterasingan/
- https://aisyahtyasmaharani.wordpress.com/2013/12/05/mengatasi-ketidakpastian/
Tidak ada komentar