WEBSITE DAN PERILAKU PENGGUNANYA
WEBSITE DAN PERILAKU PENGGUNANYA
Disusun
untuk memenuhi tugas
Mata
Kuliah: PENGANTAR WEB SCIENCE
Dosen
Pengampu: Muhammad
Achsan Isa Al Anshori, SKom., M.M.Si
Disusun oleh:
Antonius Faro Nugroho
Herdi Yusli
Muhamad Reyhan Alfaritsi
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PROGRAM STUDI PENGANTAR WEB SCIENCE
UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
2020
PENDAHULUAN
Website sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi sebuah organisasi, instansi, perusahaan
komersil, dan lain sebagainya. Kebutuhan tersebut biasanya tidak hanya untuk promosi,
namun juga kegiatan bisnis. Website juga dinilai efektif sebagai sarana
untuk menyebarkan informasi kepada publik. Namun tidak
hanya itu, fungsi website lainnya adalah menyampaikan konten hiburan kepada
audiens. Beberapa di antaranya adalah majalah online, berita online, kabar
mengenai selebriti, musik, film, seni, humor dan masih banyak lagi.
Ada juga website e-commerce yang
bertujuan untuk memudahkan transaksi jual-beli produk atau jasa kepada
pelanggan. Selain itu, untuk individu yang ingin menampilkan berbagai jenis
konten yang bervariasi, tersedia jenis website bernama blog. Terakhir, yang
paling populer adalah website yang memiliki fungsi sebagai media social, yang bertujuan untuk mempermudah
individu atau perusahaan dan organisasi untuk menyebarluaskan data aktual serta informasi dengan teman,
keluarga, rekan kerja dan audiens termasuk target pelanggan.
Beragamnya jenis website yang ada, menimbulkan berbagai pertanyaan:
1. Apakah
setiap website yang ada dapat memberikan pengaruh kepada pengunjungnya?
2. Apakah
pengaruh tersebut berbeda satu sama lain?
3. Apakah
pengaruh tersebut mempengaruhi kehidupan sosial dari masing-masing individu
tersebut?
PEMBAHASAN
Karena banyaknya website yang tersebar
diseluruh dunia. Penggunapun menggunakan pilihannya untuk memilih website yang
mereka ingin kunjungi. Hal ini mengakibatkan timbulnya selisih yang cukup signifikan
antara website yang sering dikunjungi dan tidak. Beberapa website yang sering
diakses oleh pengguna diseluruh dunia, antara lain adalah Youtube, Facebook.
1. Youtube
Youtube adalah media yang kini merajalelal
diseluruh dunia, khususnya di Indonesia. Media yang perlahan menurunkan rating acara
televisi ini telah melahirkan banyak “artis Youtube” atau dikenal dengan
Youtuber. Media ini juga menjadi wadah para anak muda untuk berkreasi secara bebas
tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar. Musik, film, dan berita adalah
konten yang paling banyak diakses maupun diunggah di Youtube.
Youtube telah mengubah wajah industri seni dan media di
Indonesia. Salah satu perubahan yang paling terasa adalah mulai digunakannya
media ini sebagai media promosi. Tidak hanya perusahaan-perusahaan,
tetapi juga tokoh, selebriti, dan pelaku seni lain. Naiknya pamor Youtube
menjadi media promosi di Indonesia telah mengubah beberapa perilaku
penggunanya.
Survey “We are Social” menyebutkan bahwa 88%
dari 150 juta penduduk Indonesia aktif menggunakan youtube. Dimana 66%
diantaranya berusia diantara 18-34 tahun, 55,5% pengguna berjenis kelamin
lelaki, dengan rata-rata waktu penggunaan adalah 3 jam 26 menit dan entri yang
plaing dicari di Youtube adalah lagu.
Dari data ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengakses berusia di bawah 35 tahun. Meskipun
demikian, tidak berarti bahwa responden di atas 35 tahun jarang mengakses Youtube.
Mereka tetap mengakses Youtube meski dengan frekuensi lebih sedikit. Selain
itu, keperluan mereka mengakses Youtube pun cenderung berbeda. Responden
berusia di bawah 30 tahun biasanya mengakses Youtube untuk mendengarkan musik (51.8%),
menonton video komedi (49%), dan menonton film (47.7%). Sementara itu,
responden berusia di atas 30 tahun biasanya mengakses Youtube selain untuk
menonton video komedi (43.2%) dan film (39.1%), juga untuk menonton berita
(37.9%). Dari 100 responden yang disurvei, hanya 18% yang
berlangganan (subscribe) channel di Youtube. Dari 18% tersebut, hampir semuanya
adalah responden berusia 18–25 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa channel di
Youtube memang seharusnya ditargetkan kepada orang-orang muda. Sebagian besar
responden memang tidak berlangganan salah satu channel, tetapi mereka tetap
rutin menonton video di Youtube.
Selain mendengarkan musik dan menonton
video, Youtube juga dapat digunakan sebagai media untuk berbagi informasi dan
mengekspresikan diri. Hal ini dilakukan dengan cara mengunggah video ke
Youtube. Meskipun demikian, hanya terdapat 25% responden yang pernah mengunggah
video mereka ke Youtube, dan lebih dari 50% berusia di bawah 30 tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa responden berusia di bawah 30 tahun memang lebih dekat dengan
aktivitas di Youtube, baik secara pasif maupun aktif. Video-video yang paling
sering responden unggah ke Youtube adalah potongan berita (41.9%), video
kejadian sehari-hari (32.2%), dan video musik, termasuk video cover lagu yang
dilakukan oleh responden (22.6%).
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa youtube adalah
satu-satunya platform dengan dampak sosial positif yang cukup banyak. Youtube
dapat menjadi pendukung emosional, penghilang kebosanan, dan yang paling
penting, youtube menjadi media untuk cara berekspresi anak muda, dan membangun
komunitas. Terlepas dari itu semua, tentunya youtube juga memberikan dampak sosial
negatif yang tidak dapat diabaikan. Banyaknya post yang tidak menggambarkan realitas secara baik dan akurat
mengakibatkan pengguna menjadi delusional dan tidak realistis terhadap
kehidupan yang dijalani. Ketidakakuratan informasi yang diberikan juga membuat
berbagai kalangan masyarakat menjadi mudah terkecoh oleh isu-isu yang beredar.
Hal ini kedengarannya sepele, namun bisa menyebabkan perpecahan diantara
beberapa kalangan masyarakat. Selain itu, kebanyakan dari pengguna youtube
mengalami efek kecanduan dan ketergantungan atas tanyangan yang mereka tonton.
Kesimpulannya, youtube adalah salah satu platform media
sosial yang paling sering digunakan, khususnya di Indonesia. Platform
ini lebih banyak memberikan pengaruh positif terhadap perilaku sosial
penggunanya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa platform ini dapat memberikan
dampak negatif apabila tidak digunakan dengan bijak.
2. Facebook
Facebook
merupakan sebuah situs yang menghadirkan layanan jejaring sosial dimana para
penggunanya dapat saling berinteraksi dengan para pengguna lainnya yang berasal
dari seluruh penjuru dunia. Dalam
situs jejaring sosial ini, penggunanya dapat mengunggah berbagai informasi
mengenai dirinya, sehingga para pengguna facebook lainnya dapat mengetahui
informasi tersebut untuk lebih mengenal pemilik akun tersebut. Tidak hanya itu,
para pengguna akun facebook juga dapat saling mengomentari berbagai hal seperti
tulisan status ataupun informasi lainnya yang mereka bagikan dalam situs
jejaring sosial ini.
Untuk penggunanya sendiri, memiliki
berbagai macam perilaku, pertama adalah pengguna yang menggunakan Facebook
sebagai wadah utama untuk menghubungkan mereka dengan keluarga, rekan bisnis,
dan orang-orang terdekat. Pengguna jenis menggunakan Facebook sebagai alat
komunikasi kepada orang lain, hal ini dilakukan karena mereka ingin terus
menjalin hubungan dengan orang yang mereka anggap penting. Ada juga lebih suka
berbagi informasi tentang apa yang sedang terjadi. Pengguna ini sering berbagi
informasi terkini dengan melakukan repost
atas berita tersebut, atau mengumunkannya melalui media tertentu seperti video,
vlog atau semacamnya.
Berikutnya adalah jenis pengguna
yang ingin mendapatkan like dan comment sebagai bentuk keinginan mereka untuk
diperhatikan. Pengguna ini secara psikologis ingin lebih diterima di lingkungan
pertemanan mereka (dalam hal ini di Facebook), karena mereka merasa tidak
nyaman saat tidak ada yang memerhatikan mereka. Kemudian ada juga pengguna yang
menggunakan platform media sosial terkemuka ini sebagai sarana untuk melakukan
transaksi jual-beli, khususnya dalam bentuk produk. Biasanya pengguna jenis ini
bergumul disuatu grup atau fanspage tertentu yang memudahkan mereka
untuk menjalin kontak satu sama lain. Terakhir ada pengguna yang sering disebut
sebagai silent reader, yakni pengguna
yang tidak suka membagikan informasi terkait diri mereka, namun lebih senang
melihat aktivitas orang lain di Facebook. Biasanya pengguna ini juga
menggunakan platform ini sebagai sarana untuk mencari hiburan dengan membuka fanspage atau grup tertentu sekaligus
memainkan game yang tersedia di
Facebook.
Setelah mengetahui berbagai macam
tingkah laku dari pengguna Facebook, dapat diketahui bahwa Facebook memberikan
dampak positif yang dapat memengaruhi tingkah laku sosial penggunanya. Dapat
bertemu dengan orang yang kita sayangi walau terpaut jarak yang jauh, tentunya
akan membuat hati dan perasaan kita secara psikologis merasa nyaman dan tenang,
dengan mudahnya berkomunikasi menggunakan Facebook, pengguna tidak perlu
khawatir lagi tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada teman, kerabat, atau
keluarga yang berada di tempat yang jauh.
Dengan dibagikannya informasi
terkini pada Facebook, mengakibatkan berbagai macam bentuk timbal balik yang
saling bertentangan. Ada yang percaya akan informasi tersebut dan menerimanya
begitu saja. Ada juga yang tidak percaya dan menjadikannya sebagai teori
konspirasi. Ada juga yang malah menjadikannya sebagai alat untuk ajang adu
mulut dengan pengguna lain yang berbeda pendapatnya. Semua hal ini terjadi
karena informasi yang dibagikan terkadang tidak bisa dipastikan tingkat
keakuratan dan validasinya, walaupun begitu, pengguna tetaplah menjadi pemegang
kunci atas kebijaksanaan mereka dalam memilah informasi yang tersebar disana.
Namun, tidak bisa dipungkiri juga bahwa Facebook dapat menjadi sarana untuk
berbagi dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat. Dengan mengikuti komunitas
atau grup yang bermanfaat, maka pengguna juga akan mendapatkan ilmu yang
bermanfaat juga. Wawasan serta pengetahuan pengguna dapat diperluas, sehingga
kesalahpahaman atas berbagai macam hal dapat diluruskan disini.
Sayangnya, selain memberikan dampak
positif, platform yang satu ini juga menimbulkan dampak negatif yang tidak
sedikit terhadap tingkah laku sosial penggunanya. Facebook seringkali dijadikan
tempat untuk menebarkan kebencian, fitnah, provokasi dan sebagainya. Banyak
orang tidak bijak dalam menggunakan Facebook, mereka sering membuat berbagai
status yang hanya membuat orang lain bahkan kelompok tertentu terluka dan sakit
hati. Hal-hal berbau SARA, terkadang sudah menjadi hal yang lumrah untuk
ditemukan di Facebook. Kemudahan menyebarkan informasi yang diberikan oleh
Facebook malah membuat seseorang menjadi ingin menyerang orang lain dengan
alasan tersendiri. Selain itu, tidak sedikit juga kasus penipuan yang terjadi
di media yang satu ini. Mudahnya menggunakan Facebook juga membuat orang ingin
menggunakannya sebagai sarana untuk menjebak orang lain.
Singkatnya Facebook sangatlah
mempengaruhi perkembagan psikologis sesorang, bukan tidak mungkin karakter
seseorang dapat terbentuk dari Facebook. Hal ini karena pengguna Facebook
menemukan ribuan orang yang memliki karakter yang berbeda-beda walaupun mereka
tidak saling bertemu.
3. Tokopedia
Sebagai marketplace terdepan di Indonesia, Tokopedia
adalah mall online yang memungkinkan penjual untuk membuka toko nya dan
melakukan penjualan dengan mudah tanpa harus memikirkan sewa toko dan bayar
gaji pegawai. Mengedepankan keamanan transaksi, Tokopedia menawarkan sebuah
pengalaman jual beli online yang aman, mudah dan nyaman. Website E-commerce
yang didirikan pada tahun 2009 oleh William Tanuwijaya ini pernah berada di
posisi puncak sebagai website application
yang paling popular di Apple Store, yang mengalahkan Facebook, Whatsapp dan
Instagram pada Mei 2018.
Selain sebagai marketplace, tokopedia memiliki banyak
produk digital yang membuat para penggunanya semakin nyaman menggunakan
Tokopedia untuk keperluan sehari-harinya, seperti: Tiket Kereta Api, Air PDAM,
Angsuran Kredia, Pascabayar, Gas PGN, Pulsa, BPJD, Telkom, Donasi dan Voucher
game. Semua hal ini membuat hidup menjadi semakin mudah, apalagi dengan
ditambahkannya fitur payment gateway yang membuat pengguna dapat melakukan
semuanya di Tokopedia, tanpa harus mondar-mandir kesana kemari.
Fitur-fitur yang dimiliki Tokopedia juga menjadikannya
pilihan banyak masyarakat Indonesia sebagai tempat berjualan ataupun mencari
barang yang diinginkan. Berbagai fitur tersebut ialah TopAds yang digunakan untuk melihat produk yang paling dipromosikan
saat melakukan pencarian barang. Statistik toko yang membuat pengunjung dan
penjual bisa memantau perkembangan toko. Sehingga penjual bisa merencanakan
startegi penjualan yang sesuai, dan masih banyak lagi fitur yang tersedia pada
Tokopedia yang membuat penjual dan pembeli merasakan kemudahan melakukan
transaksi jual-beli di website ini.
Dengan berbagai macam fitur yang tersedia, pengguna
website ini pun menyesuaikan tingkah laku mereka terhadap website ini. Untuk
penjual, mereka jadi lebih sering melakukan riset terhadap pelanggan mereka,
dengan kata lain, mencoba memahami bagaimana perilaku target pasar mereka.
Penjual juga akan terus mencari cara untuk membangun loyalitas dengan berbagai
macam pendekatan pribadi terhadap konsumen. Selain itu, penjual juga akan
mencoba berbagai riset untuk mengetahui kebutuhan target Market. Karena terkadang pembeli, khususnya untuk kaum milenial lebih sering mencari produk
berdasarkan kebutuhan mereka, dan tidak memandang merk.
Untuk konsumennya sendiri, mereka terkadang mengalami
apa yang disebut Brand Engagement ketergantungan
atas suatu merk. Saat merasa puas akan produk dari merk tertentu, mereka akan
membeli produk dari merk yang sama. Selain pengalaman mereka sendiri,
pengalaman orang lain juga mereka jadikan sebagai tolak ukur dalam memilih
produk yang ingin mereka beli. Cerita dari pembeli baik itu orang asing, teman,
ataupun Influencer akan mereka
jadikan tolak ukur untuk memilih produk yang mereka incar. Terakhir, keduanya
akan mementingkan privacy alias
keamanan dalam bertransaksi. Kebutuhan akan keamanan ketika bertransaksi
merupakan hal yang angat penting. Sebagai penyedia kebutuhan konsumen digital,
para bisnis market tentunya akan dituntuk untuk bisa memenuhinya.
Melalui online-shop ini, terdapat
beberapa dampak baik positif dan negatif yang memengaruhi tingkah laku sosial
penggunanya. Pembeli tentunya akan merasakan kenyamanan dan kemudahan karena tidak
perlu susah payah mendatangi toko hanya untuk mendapatkan barang yang
diinginkan. Karena pembeli dan penjual tidak perlu melakukan tatap muka untuk
melakukan transaksi, hanya tinggal memasan barang yang diinginkan, kemudian
pembayarannya bisa dilakukan dengan transfer bank atau metode pembayaran lainnya.
Tentunya ini membuat belanja menjadi lebih praktis, menghemat tenaga dan waktu,
serta membantu perekonomian pedagang kecil. Sehingga orang akan merasa bahwa
belanja online merupakan pilihan yang
tepat.
Namun, perlu diketahui juga bahwa
dibalik dampak positifnya, ada juga dampak negatif yang mengubah pola pikir dan
tingkah laku sosial dari pengguna website ini. Pertama, seringnya terjadi
ketidaksesuain kualitas barang yang dikirm dengan barang yang tertera pada
gambar dan deskripsi. Hal ini menjadikan pembeli merasa tidak puas dan
mengakibatkan rasa khawatir jika ingin berbelanja lagi. Tidak bisa membedakan
barang asli dan tiruan juga menjadi dampak negatif dari hal ini, sehingga bukan
tidak mungkin orang yang sudah membeli bisa dibohongin lagi pada pembelian
berikutnya. Penipuan dan aksi pembobolan rekening pada online shop ini juga menimbulkan
rasa tidak aman yang membuat pembeli jadi ragu untuk berbelanja lagi website
yang pernah mereka datangi.
Ironisnya, jika transaksi jual
beli tidak menimbulkan kendala apapun, hal ini malah akan menimbulkan perilaku
konsumtif yang berkepanjangan. Namun, hal ini malah bisa dijadikan pengalaman
untuk menjadikan kita pembeli yang cerdas. Teliti sebelum membeli, serta
mencari informasi mengenai online-shop tersebut dapat membuat kita terhindar
dari hal-hal yang tidak diinginkan selama belanja online.
DAFTAR PUSTAKA
- https://marketing.co.id/perilaku-penggunaan-youtube/
- https://techno.okezone.com/read/2017/03/17/207/1645645/10-situs-dunia-yang-paling-sering-dikunjungi#:~:text=JAKARTA%20%2D%20Sebagai%20raksasa%20internet%2C%20Google,analisis%20yang%20dimiliki%20oleh%20Alexa.
- https://dailysocial.id/post/perilaku-pengguna-internet-indonesia-berdasar-hasil-survei-ipsos
- https://katadata.co.id/infografik/2019/03/06/youtube-medsos-no-1-di-indonesia
- https://communication.binus.ac.id/2019/01/19/pengaruh-youtube-terhadap-perkembangan-anak-anak-di-indonesia/
- https://www.liputan6.com/tekno/read/3015214/inilah-4-tipe-perilaku-pengguna-facebook-kamu-yang-mana
- https://www.kompasiana.com/pusahma/587b0590e022bdf40494f6a4/dampak-positif-dan-negatif-dari-media-sosial-facebook
- https://www.infomudah.com/info-mudah/apa-itu-tokopedia-dan-apa-saja-fitur-di-dalamnya/
- https://id.techinasia.com/dampak-tokopedia-ekonomi-indonesia
- https://www.kompasiana.com/chaidarcahyawicaksono4878/5d4531380d82305fc80c4232/dampak-positif-dan-negatif-belanja-online-yang-marak-terjadi-saat-ini
Tidak ada komentar